FOTO : Kang Yoto, Ketua DPW PAN Jawa Timur.
___________________
MasWasis.com, Ponorogo, 18 Desember 2010 – Pidato Kang Yoto “Luar Biasa !” itulah kesan Wawasan Mahasiswa yang ikut meliput MUSDA III PAN Ponorogo tanggal 18 Desember 2010. Ungkapan “Luar Bisa” itu merupakan penilaian obyektif dari sekian kali Wawasan Mahasiswa mendengarkan pidato Kang Yoto di berbagai kesempatan. Makna luar biasa tersebut tergambar dari berbagai sisi penilaian, baik isi maupun gaya, dan cara komunikasi, ditambah dengan intonasi yang memadai. Tidak ketinggalan joke-joke segar dan istilah-istilah baru yang mudah dimengerti audiens.
Bila dihitung secara prosentase isi pidato Kang Yoto, kira-kira muatannya sebagai berikut; 50 % politik, 25 % dakwah, 15 joke, 10 % akademik.
Audiens kadang dibuat ketawa terbahak-bahak, kadang diam seribu bahasa, kadang terharu, kadang bersedih. Kepiawaian Kang Yoto dalam mengocok perasaan audiens benar-benar tereksplor.
Selama 1 jam 15 menit Kang Yoto berpidato tanpa teks, hadirin dibuat terkesima, hampir setiap 5 menit audiens tepuk tangan atau ketawa. Tidak hanya paradigma politik yang berkembang akhir-akhir ini yang tersampaikan namun dalil-dalil Al-qura’an dan Hadist sangat mewarnai isi pidato Kang Yoto, bahkan joke dan gaya Suroboyoanpun muncul secara spontan.
Pada pidatonya Kang Yoto menyampaikan bahwa hidup ini harus dihadapi dengan tegar jangan cengeng. “ Kita harus sadar bahwa hidup ini susah tetapi kita tidak boleh berkeluh kesah, hidup ini sulit tetapi kita tidak boleh berkelit” ungkap Kang Yoto. Menurutnya Tuhan tidak hanya memberikan hal yang mudah-mudah saja kepada umatnya tetapi juga hal-hal yang sulit, agar umatnya selalu berusaha guna merengkuh kesejahteraan.
Berikutnya Kang Yoto menekankan supaya kader PAN berani bertanggungjawab pada semua kehidupan. “Sebagai kader PAN kita harus berani bertanggungjawab, dan harus memahami secara mendalam bahwa masa depan kita berada di tangan kita sendiri bukan ditangan orang lain. Masa depan bangsa di tangan bangsa kita sendiri bukan di tergantung bangsa lain. Oleh karena itu kita harus mampu menghadapi semua tantangan agar kita sebagai kader PAN sekaligus kader bangsa mampu mandiri,” tegas Kang Yoto.
Kang Yoto juga menyampaikan bahwa tidak ada sesuatu yang datang secara tiba-tiba, semuanya melalui proses. Hal yang sama pada pemerintahan, setiap keinginan perubahan selalu melalui proses yang kadang memerlukan waktu untuk mewujudkannya. Oleh karenanya kader PAN diharap untuk realistis, problem apa yang harus segera diselesaikan dan masalah apa yang perlu memerlukan waktu untuk penyelesaiannya.
Berikutnya Kang Yoto berharap agar kader PAN mempunyai semangat untuk memberi bukan meminta. “Tangan di atas lebih baik, daripada tangan dibawah,” ungkap Kang Yoto mengumpakan. “ Jangan bertanya PAN sudah memberi apa kepada kita , tetapi coba bertanya, kita sudah memberi apa kepada PAN,” urai Kang Yoto menandaskan.
Harapan Kang Yoto dibagian lain yaitu agar kader PAN tidak gampang iri atas keberhasilan orang lain. “Kita harus mampu fastabiqul khoirot, berlomba-lomba mencapai kesuksesan,” tegas Kader Muhammadiyah tersebut.
Sebagai penutup Kang Yoto, mengharapkan semua kader PAN harus mempunyai semangat belajar sampai kapanpun, supaya kader PAN tidak ketinggalan jaman. (wm-1)
Matoh to. Memang pas kan kalo jadi ketua DPW PAN, kalo ketuanya sudah begitu kita sebagai kader PAN jangan mau ketinggalan dengan semangat beliau. Maju bersama, mantapkan konsolidasi untuk meraih prestasi menuju PAN rumah kita Semua.