Hatta Rajasa : Jangan Menjadi Deretan Pemuda Yang Mengantri Untuk Mendapat Pekerjaan
Hatta Rajasa ketika memberikan motivaasi pada pelatihan Wiraswasta MAPAN di Surabaya
Surabaya, 28 April 2012 ā Negeri ini tidak akan pernah maju apabila para pemudanya tidak pernah mau bermimpi dan mampu mewujudkan mimpinya tersebut. Bermimpi untuk sebuah kemajuan negeri yang tercinta, demi masa depan bangsa yang sejahtera.
HalĀ tersebut disampaikan oleh Hatta Rajasa pada saat memberikan motivasi kepada peserta pelatihan Wirausaha MAPAN (Maju Bersama PAN) yang digelar oleh BM PAN di World Trade Center, kawasan Plasa Boulevard, Surabaya (28/4/2012).
Dalam arahanya Ketua Umum PAN tersebut menyampaikan bahwa pada tahun 2025 nanti insya Alloh Indonesia akan Ā menjadi 7 besar Negara di dunia dalam hal kekuatan ekonomi dengan penghasilan penduduk rata-rata diatas US $16.000. Hal tersebut menurutnya akan tercapai apabila 2 % dari rakyat Indonesia menjadi wirausahawan.
Hatta Rajasa berharap pula agar para peserta pelatihan wirausaha tersebut nantinya akan menjadi konglomerat. āPada tahun 2025 nanti saya akan bangga apabila diantara beberapa konglomeratnyaĀ berasal dari peserta pelatihan wirausaha MAPAN yang berada di kelas ini,ā tambah Menko Perekonomian ini yang disambut tepuk tangan para peserta.
Menurut Bang Hatta, panggilan akrab Hatta Rajasa, tidak ada Negara maju di dunia ini tanpa ditopang Ā oleh sejumlah wirausahawan yang mandiri dan mencintai negerinya.
Di hadapan 850 peserta pelatihan tersebut Hatta Ā mengungkapkan pula, kalau Indonesia ini ingin menjadi Negara yang disegani, maka kita harus mendorong para pemudanya sedini mungkin untuk menjadi wirausahawan-wirausahawan yang mandiri, yang mampu mewujudkan mimpinya membawa kemana arah negeri tercinta ini.Ā Bukan deretan pemuda yang mengantri untuk mendapatkan pekerjaan, meskipun hal tersebut tidak dilarang.
Untuk menjadi wirausahawan yang tangguh tidak harus mempunyai modal, tidak harus menjadi anaknya Gubernur, tidak harus menjadi anaknya Bupati, anaknya Lurah, ataupun anaknya Presiden sekalipun. Namun para pemuda yang mampu dan berani mengambil resiko untuk memutuskan pilihan-pilihan dalam berbisnis.
Lantas Hatta memberi contoh, ketika dia masih kuliah di ITB, dia berwiraswasta dengan meminjam sebuah CV. Dengan CV pinjaman itulah Hatta menawarkan jasa ke berbagai kantor dan perusahaan agar mendapatkan proyek yang bisa dikerjakan. Pada akhirnya dia mendapat proyek kecil-kecilan dari perusahaan minyak milik alumni ITB. Karena CVnya pinjaman maka dia sendiri yang menjadi Direktur, merangkap karyawannya, dan dia pula yang mengerjakan semua pekerjaan, karena dia satu-satunya karyawan di CV tersebut. Akhirnya setelah perusahaannya berkembang, sedikit-demi sedikit Hatta berani merekrut karyawan untuk berkerja di perusahaannya tersebut.
Sekitar satu jam Hatta Rajasa memotivasi para peserta yang mayoritas mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Jawa Timur. Dari daftar panitia tercatat peserta berasal dari UNAIR, ITS, UNMUH Surabaya, Unitomo, Untag, UNMUH Sidoarjo, UPN, Unmuh Gresik, UNESA, IAIN, Unibraw Malang, UNMUH Malang dll.
Sedang dari kader BM PAN datang dari berbagai daerah di Jawa Timur, mulai dari Magetan hingga Banyuwangi.
Hadir pula pada acara tersebut Ketua Fraksi PAN DPR RI Tjatur Sapto Edi, anggota FPAN DPR RI Achmad Rubaāi, Sunartoyo danĀ Rizqi Sadiq, Pengurus DPW PAN Jatim Firda Badri, Malik Efendy, R. Suwasis Hadi, Sentot Adipramono, Ainurofiq Sophiaan, Agus Maimun. Sedang jajaran BM PAN hadir Ketua Umum DPP BM PAN Yandri Susanto, Sekjen BM PAN Ahmad Yohan, Ketua DPW BM PAN Jatim Zainul Lutfi, Sekretaris DPW BM PAN Jatim Rifa. (wm-01, wm-02)