.

Kyai e-Voting Terpilih Menjadi Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur
Surabaya, MasWasis.com – Musyawarah Wilayah (Musywil) Muhammadiyah Jawa Timur berlangsung di UNMUH Sidoarjo, Sabtu sampai Ahad (14-15/11/2015 ). Namun, acara yang paling ditunggu-tunggu peserta yakni pemilihan pengurus, atau lebih tepatnya pemilihan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, periode 2015-2020. Pemilhan berlangsung Sabtu pukul 21.30 hingga puku 01.30 dini hari. Pemilik suara yang berjumlah 1.100 orang, satu per satu setiap daerah memberikan suaranya.
Pemilihan tidak dilakukan dengan cara mencoblos kertas suara sebagaimana umumnya, tetapi dengan cara e-voting. Setiap pemilih tinggal menyentuh (ndudul, Jawa) gambar calon yang ada di komputer yang telah disediakan oleh panitia. Jumlah calon sebanyak 55 orang, namun setiap pemilih hanya diperkenankan untuk memilih sebanyak 13 orang, tidak lebih dan tidak boleh kurang. Bila lebih atau kurang, komputer tidak akan menyimpan. Begitu acara “pencoblosan” (baca, ndudul) selesai, secara otomatis komputer saat itu juga menghitung sekaligus me-ranking perolehan suara semua calon.
Adapun 13 orang terpilih berdasarkan perolehan suara terbanyak secara berurutan adalah sebagai berikut, Dr. Saad Ibrahim, MA., (871) Nur Cholis Huda (847), Zainuddin Maliki (810), Achmad Jainuri (787), Thohir Luth (773), Biyanto (739), Sukadiono (725), Nadjib Hamid (710), Tamhid Masyhudi (664), Sulthon Amin (627), Moh. Nadjikh (429), Imam Robandi (365), dan terakhir Syamsudin (356).
Menariknya pada pemilihan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur kali ini Dr. Saad Ibrahim, MA., memperoleh suara terbanyak. Di luar dugaan. Bila dilihat dari hasil pemilihan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur pada Musywil 14 Muhammadiyah di Jember tahun 2010 yang lalu, Dr. Saad Ibrahim hanya menempati ranking ke 7 dari 13 pimpinan wilayah terpilih.
Adapun hasil pemilihan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur hasil Musywil 14 Muhammadiyah tahun 2010 yang lalu sebagai berikut; Prof. Dr. Thohir Luth, MA. (memperoleh 828 suara), Dr. Muhair Effendy, M,AP (821), Drs. Nur Cholis Huda, MSi. (821), KH. Mu’amal Hamidy, Lc (795), Nadjib Hamid, MSi. (790), Ir. Tamhid Masyhudi (780), Dr. M. Saad Ibrahim, MA. (768), Prof. Achmad Jainuri, Ph.D. (743), Prof. Dr. Imam Robandi (678), Drs. Moh. Sulthon Amien, MM. (617), Prof. Dr. Zainuddin Maliki, M.Si. (515), dr. Sukadiono, MM. (370), dan Drs. Saifuddin Zaini, M.Pd,I. (239).
Terpilihnya Saad Ibrahim ini cukup menarik. Pada siang harinya ketika membahas tentang tata tertib pemilihan ada seorang peserta yang mempermasalahkan system e-voting. System yang sudah pernah dipakai pada Musywil Muhammadiyah tahu 2010 tersebut dianggapnya kurang memenuhi azas rahasia. Pimpinan sidang waktu itu tidak memberi tanggapan, lantas pimpinan sidang menyerahkan kepada Saad Ibrahim untuk menjawabnya. Dengan tangkas Saad Ibrahim memberi analogi dengan system penentuan hilal pada waktu penetapan 1 Syawal yakni dengan cara perhitungan, bukan lagi cara manual. Dan hasilnyapun cukup akurat. Jawaban Saad Ibrahim tersebut mendapat apresiasi para peserta. Itulah sebabnya selama Musywil berlangsung setiap penyebutan Dr. Saad Ibrahim selalu disertai tambahan sebutan Kyai e-Voting. (wm-01)