Haedar Nasir Menyindir Sebuah Partai Islam Yang Kesandung Sapi
Dari kiri, Haedar Nasir, Sholik (Moderator), dan Ir. Tamhid Mashudi (PWM)
MasWasis.com, Surabaya, 24 Juli 2013 – Di Indonesia ini ada sebuah partai yang merasa paling Islam dan menganggap yang lainnya kurang islami. Bahkan Muhammadiyahpun dianggap kurang islami. Namun, ternyata partai yang berlabel partai dakwah tersebut kini kesandung (kasus import daging) sapi.
Hal tersebut disampaikan Ketua PP Muhammadiyah Dr.Haedar Nasir, M.Si., ketika memberikan pencerahan pada acara Baitul Arqom, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Rabu (24/7/2013). Ungkapan tersebut disertai tayangan layar LCD yang menampilkan sebuah papan nama dari partai dakwah tersebut yang disemprot dengan cat berwarna merah dengan tulisan ‘SAPI’ yang cukup mencolok. Lokasi papan nama yang diambil foto tersebut tidak dijelaskan tempatnya.
Acara tahunan yang digelar di Gedung G-inspire lantai 6 kampus UNMUHSurabaya tersebut, Haedar sedang menjelaskan suatu anomali perpolitikan yang terjadi negeri ini.
Haedar juga mengungkapkan ada partai lainnya, dengan lantang menayangkan iklan anti korupsi dengan slogan ‘Kataka Tidak Pada Korupsi’ namun partai tersebut kini juga kesandung masalah korupsi. Pada tayangan slide-nya, Haedar juga menampilkan gambar seorang tokoh partai tersebut yang sedang menutup telinganya, seolah menggambarkan seseorang yang anti korupsi.
Pada acara yang diikuti sekitar 500 orang yang terdiri dari Pimpinan, Dosen, Karyawan, dan Aktivis Mahasiswa UNMUHSurabaya ini Haedar mengupas tuntas mengenai ihsan. Menurutnya esensi dari ihsan,meliputi, kebaikan tertinggi, kebaikan utama, kebaikan terunggul, kebaikan yang melintasi, dan kebaikan yang melampaui. Yang kesemuanya diamalkan dengan lillahi ta’ala.
Sebagai contoh dari perilaku ihsan yakni berbuat baik kepada orang yang telah berbuat buruk kepada diri kita. Juga, menyambung silaturahmi kepada orang yag memutuskan silaturahmi.
Lebih jauh, Haerdar memberi contoh perilaku ihsan, antara lain, menghindari sub’at, ksatria, berani karena benar, terpercaya, kasih sayang, menjaga kehormatan diri, sifat cerdas, rasa malu, pemaaf, kesetiaan, sabar, dan menebar kedamaian.
Rankaian acara Baitu Arqom ini, selain Haedar Nasir, tampil juga Tamhid Mashudi (PWM Jatim), dan Akbar Zainuddin, MM. seorang motivator penulis buku best seller Man Jadda Wajada. Pada akhir acara tampil Dr. Mahsun, M.Ag. (Warek II UnmuhSurabaya), memberikan siraman rokhani menjelang berbuka puasa. (wm-01)