‘Mengabdi dan Melayani’, Menjadi Motto Pelayanan UMsurabaya
FOTO : Pak Wasis menjelaskan motto hasil karyanya, berdiri disebelahnya Ibu Mas’ulah dan Pak Sulthon Dedi.
______________________________
MasWasis.com, Surabaya, 16 Agustus 2011 – Ada dua acara tambahan yang cukup menarik dalam rangkaian acara Baitul Arqom yang diselenggarakan UMSurabaya Selasa (16/08/2011) di Gedung G-inspire. Yang pertama, pembagian THR (Tunjangan Hari Raya, red.), yang kedua, adanya lomba pembuatan motto pelayanan di UMSurabaya. Lomba pembuatan motto ini diikuti oleh semua Dosen dan Karyawan di lingkungan UMSurabaya peserta Baitul Arqom.
Menurut Rektor UMSurabaya, Prof. Dr. Zainuddin Maliki, M.Si., motto yang terpilih, nantinya akan digunakan sebagai motto pelayanan resmi UMSurabaya dan akan dicetak diberbagai media kampus serta atribut lainnya, misalnya pin, selebaran, kaos, topi, dll.
Setelah menyeleksi karya peserta, maka Tim Juri yang diketuai Dekan FIK dr. H. Sukadiono, MM, memutuskan 5 orang yang karyanya terbaik dan ditetapkan sebagai pemenang dan diumumkan pada saat penutupan Baitul Arqom. Kelima orang tersebut yakni Mas’ulah (FKIP), R. Suwasis Hadi (FKIP), Sulthon Dedi Wijaya (FKIP), Aisyah (FIK), dan Arif Santoso (Karyawan)
Kelima orang tersebut satu persatu dipersilakan maju ke depan untuk menjelaskan makna dari motto yang dibuat masing-masing.
Menurut pengamatan Wawasan Mahasiswa karya dari Drs. R. Suwasis Hadi cukup pendek dan simple namun syarat makna, “Mengabdi dan Melayani”. Menurut R. Suwasis Hadi, motto yang dibuatnya mempunyai makna yang lengkap dan mendalam, karena menyangkut pengabdian di Muhammadiyah serta pelayanan. Menurutnya, Dosen dan Karyawa UMSurabya tidak semata-mata bekerja mencari penghasilan di UMSurabaya, namun mengabdi kepada persyarikatan Muhammadiyah, untuk mencapai tujuan mulianya. Maka sangatlah pantas bila motto UMSurabaya ini, ‘mengabdi’, sekaligus ‘melayani’ masyarakat luas yang membutuhkan amal usaha Muhammadiyah.
Suwasis juga menambahkan, karya mottonya apabila dibuat Pin akan nampak serasi dan tidak ruwet dipandang, serta mudah dipahami. “Tidak perlu mengernyitkan dahi untuk memahami motto ini,” tambah R. Suwasis Hadi sambil melirik Sulthon Dedi dan Mas’ulah yang berdiri disebelahnya, yang kebetulan keduanya sama-sama Dosen Bahasa Inggris dan hasil karyanya berbahasa Inggris dengan kalimat yang cukup panjang.
Akhirnya, kelima orang tersebut mendapat hadiah masing-masing sebesar sekitar 25 US Dollar. Ehm. (wm-05, wm-08)
BERITA DAN FOTO TERKAIT :
1. Sepuluh Sikap Positif Dalam Melayani Pelanggan
2. Partai X, Berusaha Menguasai Amal Usaha Muhammadiyah
3. Foto Terkait