
Kang Yoto bersama Khofifah Indarparawangsa
Surabaya, MasWasis.com – Dihadapan sekitar 500 kader Muhammadiyah se Jawa Timur, Kang Yoto panggilan akrab Suyoto Bupati Bojonegoro memaparkan secara gamblang ide-ide cerdasnya mengenai pembangunan Jawa Timur ke depan. Menggunakan LCD sebanyak 18 slide Kang Yoto cukup piawai dalam menyajikan visi dan misinya.
Dengan data dan grafik yang cukup relevan, Kang Yoto menyajikannya dengan apik. Audiens dibuat terkesima, Setiap kata dan kalimat syarat makna. Itulah kelebihan Kang Yoto dibanding para bakal calon Gubernur Jawa Timur yang hadir pada acara tersebut. Perhelatan yang bertajuk Dialog Publik : ‘Memilih Pemimpin Jawa Timur Yang Berkemajuan’ itu digelar Sabtu (9/9/2017). Digelar oleh Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur di Aula Mas Mansur, Gedung Pusat Muhammadiyah Jawa Timur, jalan Kertomenanggal Surabaya.
Kang Yoto tampil pada sesi pertama bersama Kusnadi (Ketua DPD PDIP Jatim) dan Syafi’in (mantan Kepala Biro Umum Sekretariat Militer Kemensesneg). Sedang sesi kedua tampil Masfuk ( Ketua DPW PAN Jatim), Ridwad Hisjam (politisi senior Golkar), dan Saifullah Yusuf (Wakil Gubernur Jatim).
Dari keenam bakal calon Gubernur yang hadir hanya tiga orang yang pemaparanya menggunakan LCD. Ketiga orang tersebut Kang Yoto, Ridwan Hisjam, dan Syafi’in. Namun sayangnya Syafi’in hanya menampilkan beberpa video kegiatannya, misalnya senam sehat, jalan santai, dan event lainnya. Sedang Ridwan Hisjam lebih banyak memaparkan teori dan rencana pembangunan di Jawa Timur. Sementara ketiga bakal calon Gubernur lainnya yakni Masfuk, Kusnadi, dan Syaifullah Yusuf tidak menggunakan fasiltas LCD yang telah disediakan oleh panitia.
Kang Yoto juga menjelaskan setiap ide-idenya secara rinci disertai alasan yang mudah dicerna. Seolah memastikan bahwa idenya bisa diterapkan, dia selalu memberi contoh kongkret dan aplikatif. Dengan gamblang memberi contoh secara empiris, beserta kendala dan penyelesaiannya.
Atas kepiawaian Kang Yoto, Syafi’in ketika berkesempatan biacara di atas panggung sempat memebrikan apresiasi kepada Kang Yoto dengan menyebut bahwa Kang Yoto merupakan Bupati idolanya. Paktis, panggung Dialog Publik tersebut menjadi milik Kang Yoto.
Sebenarnya pada sesi kedua juga cukup seru. Namun serunya bukan diskusi antara audiens dengan bakal calon Gubernur, tapi antara bakal calon Gubernur Ridwan Hisjam (Tatok) dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Bermula ketika Tatok berkesempatan menyampaikan visi-misinya. Pada saat itulah dia menyampaikan bahwa sekalipun hasil survey dari bakal calon Gubernur paling tinggi, bukan berarti jaminan akan menang ketika Pilgub nanti. Tatok mengambil contoh Pilgub Jawa Timur tahun 2008, waktu itu bakal calon Gubernur yang surveynya paling tinggi yakni Soenarjo, tapi nyatanya Soenarjo juga kalah.
Terbaru, Pilgub DKI Jakarta yang dimenangkan Anis-Sandi, padahal hasil survey dimenangkan oleh Ahok-Djarot. Tapi ternyata Ahok-Djarot kalah. Hal inilah seolah menyindir Gus Ipul yang pada saat ini hasil survey tertinggi dibanding para bakal calon Gubernur yang muncul.
Tak pelak ketika tiba giliran Gus Ipul tampil, ganti menyindir Tatok. Gus Ipul menyampaikan bahwa dirinya sekalipun tidak punya parta, namun dukungan partai untuk mencalonkan dirinya sudah jelas. Sementara Tatok meskipun punya partai (Golkar, Red.), tapi pencalonannya belum jelas. Audiens tertawa keras, sama kerasnya ketika Tatok menyindir Gus Ipul . (mw-01)