MUSDA III PAN Kota Surabaya Tegang Tetapi Lancar

FOTO : Para wartawan media elektronik sedang mewancarai Sumardi Herlambang, Ketua demisioner DPD PAN Surabaya. (wasisColection)

MasWasis.com ,Surabaya, 23 Januari 2011 – Asrama Haji Surabaya menjadi saksi atas sebuah demokrasi yang berkembang di PAN Surabaya dalam arena MUSDA III yang dihelat hari Ahad 23 Januari 2011. MUSDA yang diperkirakan oleh sebagian tokoh PAN akan terjadi kekacauan ini ternyata aman-aman saja. Bahkan MUSDA PAN Surabaya ini merupakan salah satu dari sekian MUSDA PAN di Jawa Timur yang termasuk demokratis dan kondusif. Betapa tidak, dari enam bakal calon Ketua DPD PAN Surabaya, yang direkomendasi oleh DPP PAN sebanyak tiga orang, dan ketiganya tiadak ada yang mengundurkan diri, semuanya bertarung bebas  secara ksatria.

Ada enam orang yang mendaftarkan diri untuk merebut kursi Ketua DPD PAN Surabaya yaitu Surat (Wakil Ketua DPD), Hamka Mudjiadi Salam (Wakil Sekretaris DPD), Sudridjo (Anggota DPRD Surabaya/Ketua DPC Bubutan), Hafid Su’aidy (Anggota DPRD Surabaya), Usman Hakim (Wakil Ketua DPD), dan Yuzuar Datuk (manatan anggota DPRD Surabaya). Dari enam nama tersebut dikirimkan ke DPP PAN melalui DPW PAN Jawa Timur, dan hanya tiga nama yang mendapat rekomendasi yaitu Surat, Sudirdjo, dan Hafid Su’aidy.

Ketika sesi penyampaian visi dan misi dari kandidat ketiga calon Ketua DPD PAN benar-benar memanfaatkan waktu yang disediakan oleh pimpinan sidang. Pada urutan pertama Hafid yang mengambil slogan “Ayo ndadani PAN Suroboyo”. “Kalau saya menang, Pak Masfuk akan membangunkan   sekretariat untuk DPD PAN di tengah-tengah kota”, papar Hafid dengan lantang berkampanye.

Giliran berikutnya, Surat dengan program yang lebih terinci dan realisitis, dengan program tri suksesnya yaitu sukses organisasi, sukses pemilu, dan sukses pemerintahan. Dalam hal ini Surat merinci apabila dia memangku jabatan Ketua DPD PAN Surabaya, pertama kali yang dia lakukan adalah membenahi managemen organisasi di tubuh DPD PAN Surabaya sehingga nantinya PAN akan sukses dalam Pemilu 2014. “ Apabila organisai PAN di Surabaya ini akan berjalan dengan baik, maka PAN akan  sukses dalam pemilu yang akan datang, setidaknya akan mendapatkan kursi satu fraksi. Sehingga pada puncaknya PAN akan dapat kesempatan untuk mewarnai perintahan kota Surabaya”, tukas Surat dalam pidatonya.

Pada giliran terakhir Sudirdjo hanya menyampaikan hal-hal yang normatif saja, seperti halnya perlu adanya perubahan.”Kedepan PAN harus lebih baik daripada hari ini”, ungkap Sudirdjo.

Sesi yang ditunggu para peserta MUSDA yaitu pemilihan Ketua DPD PAN dan pemilihan anggota formatur. Pada sesi ini berlangsung sekitar enam jam, mulai dari pemilihan dan penghitungan suara, dari pukul 15.00 hingga 21.15 WIB. Pada saat penghitungan suara perolehan Surat dan Hafid saling kejar mengejar, hal  ini yang menimbulkan rasa tegang dari para pendukungnya. Akhirnya Surat mampu mengungguli perolehan suara Hafid dengan skor 119 suara, Hafid 70 suara, sedang Sudirdjo hanya mampu mendapatkan suara 24, sedang kartu suara yang tidak sah sebanyak 5 lembar.

MUSDA yang dibuka oleh Ketua DPW PAN Jawa Timur Suyoto pada pukul 10.15 ini berakhir pada pukul 21.45 WIB. dan ditutup oleh Ketua BAPPILU Dapil I Sjamsul Huda.

Hadir pada acara tersebut antara lain; Masfuk, Kuswiyanto, Malik Efendy, Bambang Sutrisno, R. Suwasis Hadi, Sentot, Mas’ad, Riris, Suli Daim, Firda Badri, Didik Setyobudi.(wm-01)