Pemkab Bojonegoro Memberi Berbagai Kemudahan Untuk Membuka Usaha Padat Karya di Pedesaan

Kang Yoto
Surabaya, MasWasis.com – Dengan meningkatnya perolehan dana bagi hasil migas lewat blok Cepu dan Sukowati, kini Pemkab Bojonegoro mengundang dan memberi peluang kepada para pengusaha untuk membuka usaha di Bojonegoro. Utamanya usaha padat karya di wilayah pedesaan. Hal tersebut disampaikan oleh Kang Yoto, panggila akrab Suyoto Bupati Bojonegoro, Selasa (12/5/2015).
Selanjutnya Wakil Ketua Umum DPP PAN tersebut membeberkan potensi Bojonegoro dari berbagai sudut. Bojonegoro mempunyai jalur ganda kereta api yang menghubungkan antara Bojonegoro – Surabaya. Jalur kereta api berikutnya melintasi Bojonegoro – Semarang- Cirebon-Bandung-Jakarta. “Pemkab Bojonegoro juga akan membangun terminal dan pergudangan –dry port- di area sekitar stasiun kereta api Bojonegoro,” tambahnya.
Kang Yoto juga menyampaikan bahwa UMK di Bojonegoro tidak terlalu tinggi, hanya Rp. 1.315.000,- namun bagi pengusaha yang membuka usaha di pedesaan Pemkab Bojonegoro menetapkan Upah Umum Pedesaan (UUP) hanya Rp. 1.005.000,- . Tidak hanya murahnya UMK dan UUP, Pemkab Bojonegoro juga membentuk semacam tim penjemput bagi penanam modal. Tim ini akan membantu mengurus seluruh perijinan usaha di Bojonegoro. Malahan bagi usaha padat karya akan mendapat diskon khusus. Bila tempat usaha tersebut jauh di pedesaan, Pemkab Bojonegoro akan membangun infrastruktur, sepanjang diperlukan.
Pemkab Bojonegoro juga akan menanggung biaya pelatihan kepada seluruh karyawan yang direkrut dari Bojonegoro. Untuk tahun 2015 ini di Bojonegoro sudah tersedia tenaga kerja terlatih dan siap pakai sebanyak 12.000 orang.
Di bagian lain, tokoh muda sederhana yang pernah menjadi Rektor Uniersitas Gresik ini menambahkan, bagi perusahaan yang memerlukan listrik yang cukup besar, Pemkab Bojonegoro akan mengusahakan tambahan pasokan listrik yang power plantnya dibangun di Bojonegoro baik oleh PLN ataupun pihak lain. Sumber listrik tersebut bisa memanfaatkan hasil gas alam yang dieksploitasi dari proyek pengembangan ladang Jambaran-Tiung Biru. (wm-01)