Prof Zainuddin : Radikalisme Timbul Akibat Adanya Ketimpangan dan Ketidakadilan
MasWasis.com, Surabaya, 15 Desember 2011 – Indonesia tidak lagi pantas disebut sebagai negara yang gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo, tetapi lebih cocok disebut sebagai negara yang penuh dengan kekerasa, civil war. Serbu, serang, dan ganyang, merupakan kosa kata yang sering kita dengar sehari-hari melalui berbagai media, yang sering digunakan oleh masyakat kita manakala menemui masalah. Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. Zainuddin Maliki, MSi., dalam orasinya sebagai keynotspeaker pada acara ‘The2011- International Seminar on Character Education’ di Kampus Pusat UMSurabaya, Kamis (15/12/2011).
Menurut Rektor Universitas Muhammadiyah ini, tumbuhnya budaya kekerasan , radikalisme, dan terorisme akhir-akhir ini dalam kehidupan masyarakat Indonesia, disebabkan karena adanya ketidakadilan.
Adanya ketimpangan distribusi kekuasaan dan material. Sektor ekonomi mayoritas di berbagai lini hanya dikuasai oleh kelompok minoritas tertentu. Ketidakadilan dan ketimpangan dengan mudah bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari, ketimpangan ekonomi, ketimpangan pendidikan, ketimpangan kesehatan, dan masih banyak lagi ketimpangan-ketimpangan lainnya.
Menurutnya, kekerasan tidak hanya dilakukan oleh dan antar masyarakat, tetapi juga oleh negara. Kekerasan negara tejadi karena adanya sistem pemerintahan yang monolitik.
Hal tersebut akan mengakibatkan gejala ketidakharmonisan dalam tatanan sosial masyarakat Indonesia. “Kekerasan bukan saja merupakan gejala fisik, tetapi juga merupakan gejala psikologis. Ketidakadilan juga akan melahirkan rasa tidak aman bagi masyarakat kita ,”tambah Ketua Dewan Pendidikan Jawa Timur ini, dihadapan sekitar 300 peserta seminar. (wm-01)