Rakyat Indonesia Harus Berani Menolak Ideologi Yang Bertentangan Dengan Pancasila
kus-bjnDrs. Kuswiyanto, M.Si., sedang menyampaikan Sosialisasi 4 Pilar, di Desa Sukorejo, Bojonegoro.

Bojonegoro, MasWasis.com – Sekitar dua ratus orang, warga Desa Sukorejo, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro memadati Balai Desa setempat. Mereka terdiri dari, perangkat Desa, Wali Amanah, tokoh agama, tokoh wanita, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat lainnya. Selepas sholat Jum’at (3/6/2016) warga desa yang cukup agamis tersebut mengikuti kegiatan yang bertajuk “Sosialisasi 4 Pilar : Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Sebagai nara sumber tunggal Drs. Kuswiyanto, M.Si., anggota FPAN DPR RI dari Dapil Jawa Timur VIII (Bojonegoro-Tuban). Acara serupa sering dilakukan oleh Kuswiyanto di berbagai tempat di Bojonegoro pada saat reses.
Dalam paparannya Kuswiyanto menjabarkan panjang lebar tentang sejarah lahirnya Pancasila, konstitusi Negara, bentuk Negara Kesatuan, dan keanekaragaman suku dan budaya bangsa Indonesia.
Di bagian lain Kuswiyanto menyampaikan wacana untuk memunculkan kembali GBHN sebagai haluan dalam hidup berbangsa dan bernegara. Lebih spesifik GBHN berfungsi sebagai haluan dalam penyelenggaraan roda pemerintahan. Namun, menurutnya upaya memunculkan kembali GBHN tersebut masih dibutuhkan pendapat dari rakyat Indonesia. Hal ini karena sejak orde reformasi GBHN telah ditiadakan dari system pemerintahan.
Dalam hal ideologi, Kuswiyanto mewanti-wanti agar rakyat Indonesia waspada masuknya ideologi asing yang disebarkan secara masif melalui berbagai media termasuk media sosial yang lagi boming. “Rakyat Indonesia harus mau berkorban untuk mencegah munculnya paham yang jelas-jelas bertentangan dengan Pancasila sebagai falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia,” ujar Kuswiyato berapi-api. Dengan demikian , menurutnya, bangsa Indonesia akan tetap bersatu diatas kebhinekaan guna membangun bangsa menuju kesejahteraan bersama dalam bingkai NKRI. (mw-01, gam)