Prof. Suyatno : Sebanyak 300 ribu Guru Pensiun pada tahun 2010-2015, dan Perlu Pengganti

Prof. Suyatno ketika menjadi nara sumber di Talkshow Pendidikan di UMSurabaya.

MasWasis.com. Surabaya, 3 Mei 2012 – Sekitar 500 peserta Talkshow Pendidikan memenuhi Auditorium G-inspire lantai enam kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya), Kamis (3/5/2012). Talkshow yang mengambil tema ‘Guru, Mutu Pendidikan dan Masa Depan Bangsa’ ini merupakan rangkaian acara yang digelar BEM FKIP UMSurabaya dengan sebuah tajuk Festival Pendidikan dalam rangka memeriahkan Hari Pendidikan Nasional.

Dua orang sebagai nara sumber dalam talkshow yang diikuti para Dosen dan Mahasiswa UMSurabaya ini yakni Prof. Dr. Suyatno, M.Pd. ( Rektor UHAMKA Jakarta) dan Prof. Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D. MRINA (Guru Besar ITS Surabaya).

Dalam paparannya Prof. Suyatno yang juga Instruktur Partai Amanat Nasional ini menjelaskan bahwa pembangunan pendidikan diarahkan untuk menghasilkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif melalui peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas dan relevansi, kesetaraan dan kepastian untuk memperoleh layanan pendidikan.

Selanjutnya Prof. Suyatno menjelaskan untuk mencapai keinginan tersebut salah satu hal penting yang harus dilakukan yakni peningkatan kualitas guru. Menurutnya guru tidak hanya sekedar seorang pengajar  tetapi lebih dari itu seorang guru harus mampu menjadi pendidik. ‘Mengajar’ hanya mempunyai makna transfer of knolage, tetapi ‘mendidik’ mempunyai makna yang lebih yakni transfer of value. Tatakrama, sopan santun, saling menghargai, hormat kepada orang tua, merupakan contoh karakter yang harus ditanamkan kepada anak didik sejak dini, sebagai value yang harus di-transfer.

Seorang guru, menurutnya, harus mempunyai kompetensi paedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Selain hal tersebut seorang guru harus mempunyai kualifikasi akademik formal yaitu berpendidikan S1 atau D4, dan bersertifikasi berpendidikan profesi guru.

Di bagian lain Prof. Suyatno memaparkan beberapa hal tentang permasalahan yang menglingkupi guru di Indonesia, jumlah guru sekitar 3 juta orang ditambah 1 juta guru agama, pendataan guru yang tidak kunjung selesai sehingga sulit untuk mengetahui supply and dimand guru, penyebaran guru yang tidak merata, banyak yang belum mempunyai kualifikasi akademik S1/D4 (data 2005 63,1 %, red.), masih banyak guru yang berkompetensi rendah.

Hal lain permasalahan guru yang diungkapkan Instruktur Partai Amanat Nasional yakni belum semua guru mendapatkan program peningkatan kompetensi, pesatnya perkembangan teknologi sehingga membutuhkan kompetensi bagi guru, dan jumlah guru yang  pensiun pada tahun 2010 sampai dengan 2015 sebanyak 300 ribu dan tentunya memerlukan pengganti.

Talkshow yang dibuka oleh Dr. Ahmad Idris Asmaradani, M.Pd. dan dipandu oleh Drs. Ali Nuke, SH, MPd. ini pada akhirnya memberikan gambaran kepada para yang hadir betapa permasalah pendidikan di Indonesia cukup pelik dan perlu penanganan yang serius oleh semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat.

Hadir pada kesempatan tersebut para Dosen FKIP antara lain Dra. Mas’ula, MA, Ir. Peni Suharti, M.Kes, Dra. Lina Listiana, M.Kes., Dra. Yuni Gayatri, M.Pd., Dra. Abdul Goni, M.Pd.,  Wirdlatul, S.Si. M.Si., Drs. R. Suwasis Hadi.

 Acara yang bibuka pukul 10.15 ini diakhiri tepat pukul 12.12 WIB. (wm-01, wm-09)

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s