Syarat Yudisium; Harus Lulus 150 sks, dan Kredit Kegiatan 100 skk

Foto : Dari kiri; Pak Wiwi, Bu Lina, dan Bu Yuni.

Mojokerto, 28 Oktober 2011 –  Seorang mahasiswa bisa diikutkan yudisium  dan dinyatakan lulus, bila mahasiswa tersebut telah lulus semua matakuliah yang diprogrmnya, sekiatr 150 sks dan telah melakukan sejumlah kegiatan dengan skor 100 skk (satuan kredit kegiatan).

Hal tersebut disampaikan Ibu Lina, Ketua Program Studi Biologi FKIP UMSurabaya ketika menyampaikan materi diskusi dalam kegiatan  Masta (Masa Ta’aruf ) 2011  mahasiswa Biologi FKIP UMSurabaya yang berlangsung di daerah wisata Pacet Mojokerto 27 hingga29 Oktober 2011 yang lalu.

Selanjutnya Bu Lina menyampaikan untuk memperoleh 100 skk, mahasiswa selama kuliah harus ikut kegiatan resmi baik yang diadakan oleh Universitas, Fakultas, Prodi, maupun HMJ. Bu Lina memberi contoh, kegiatan Masta semacam ini nilai kreditnya 10, Baksos 2, PKM 3, PPS 5, Kegiatan Botani 2, Seminar 2,. Sedang kepanitiaan suatu kegiatan akan dapat kredit tersendiri, misalnya menjadi Ketua nilai kreditnya 5, Wakil 4, Bendahara 3, Sekretaris 3, Seksi 2, Anggota 1, dan seterusnya.

Kegiatan yang dilakukan di luar kampus juga bisa mendapatkan angka kredit misalnya mengikuti seminar atau diskusi ilmiah lainnya dengan topik  yang sesuai dengan disipiln ilmu dan dibuktikan dengan sertifikat.

Kalo setifikat kursus kecantikan, misalnya, ya tidak bisa dikonversi menjadi satuan kredit kegiatan mahasiswa,” jelas Bu Lina, menjawab pertanyaan mahasiswa.

Ide orisinal dari Bu Lina tersebut, menurut Pak Wasis yang ditemui Wawasan Mahasiswa di lokasi Masta beberapa saat setelah diskusi,  sebenarnya sudah disampaikan oleh Bu Lina dalam rapat Dosen Biologi beberapa waktu yang lalu, dan semua dosen setuju dan memberika apresiasi. Namun memang masih harus ada penyempurnaan, terutama nilai skk dan varian kegiatannya.

Menurut Bu Lina, ide skoring kegiatan mahasiswa tersebut mungkin juga akan diikuti oleh program studi lainnya. “Yang jelas prodi Matematika juga akan menerapkan hal sama,” tambahnya.

Tujuan diterapkan skoring kegiatan mahasiswa tersebut menurut Bu Lina, antara lain agar mahasiswa mampu mamanage suatu kegiatan, mulai perencanaan, pelaksanan, dan pelaporan. Sehingga diharap ketika terjun di masyarakat nanti mereka tidak canggung lagi menerapkan ilmu yang diperoleh dari kampus, karena sudah biasa beraktivitas, bekerjasama, dan membangun sinergi antar sesama. (wm-10, wm-08, wm-05)

Tinggalkan komentar